Rabu, 07 Desember 2016

INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

1. PERTUMBUHAN INDIVIDU
Pergertian Individu.
Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil. Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.
Pengertian Pertumbuhan.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi tidak ada, dari kecil menjadi besar dari sedikit menjadi banyak, dari sempi t menjadi luas, dan lain-lain.
Faktor-faktor Yang Mepengaruhi Pertumbuhan.
Beberapa faktor yang mempegaruhi Pertumbuhan Antara Lain :

a. Faktor Biologis.
Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan , kaki dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada yang memiliki karakteristik fisik yang sama.

b. Faktor Geografis.
Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan mencimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula.

c. Faktor Kebudayaan Khusus.
Perbedaan kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang sama juga.

2. FUNGSI KELUARGA
Pengertian Fungsi Keluarga.
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga tersebut.
Fungsi keluarga menurut Friedman 1998 (dalam Setiawati & Santun, 2008) adalah :

a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga.

b. Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi.

c. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.

d. Fungsi Ekomomi
Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan.

e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
Macam-macam Fungsi Keluarga :

-Fungsi Pendidikan
Orangtua sebagai anggota keluarga berfungsi untuk mendidik anak-anak, dengan menyekolahkan mereka sampai ke jenjang yang tinggi. Selain pendidikan formal, keluarga juga bisa memberikan didikan informal diluar sekolah.
Hal ini dilakukan Agar kelak mereka bisa menjadi anak-anak yang berguna bagi keluarganya sendiri maupun bangsa dan Negara.

-Fungsi Religius
Keluarga juga berfungsi memperkenalkan agama atau keyakinan kepada ana-anak sejak mereka masih kecil.
Orangtua wajib menanamkan nilai-nilai agama kepada anak-anak mereka untuk bekal kehidupan setelah di dunia ini. Karena harus kita ingat bahwa tidak selamanya manusia hidup di dunia.

-Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi ini harus dijalankan oleh kepala keluarga. Ayah sebagai kepala keluarga wajib untuk bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rumah tangga. Namun, di zaman emansipasi wanita sekarang ini tidak jarang kita lihat ada ibu-ibu yang turut membantu memenuhi kebutuhan keluarga dengan bekerja sebagai wanita karier.

3. KELUARGA DAN MASYARAKAT
Pengertian Keluarga.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Pengertian Masyarakat.
Masyarakat merupakan salah satu satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah inggrisnya adalah society, sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab Syakara yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat berarti saling bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi.

GOLONGAN MASYARAKAT
Masyarakat Sederhana.
Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam.

Masyarakat Maju.
Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.

Perbedaan Antara Masyarakat Non-industri dan Masyarakat Industri.

Masyarakat non Industri.
Secara garis besar, kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).

Kelompok Primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok ”face to face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.Sifat interaksidalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.

Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta menjalankan tugas idak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer, antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar, kelompok agama, dan lain sebagainya.

Kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi.

Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam program-program yang telah disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.

Masyarakat Industri
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.

4. HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU,KELOMPOK, DAN MASYARAKAT.
Aspek individu, kelompok, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Ketiganya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Jika tidak ada individu maka tidak ada kelompok, jika tidak ada kelompok tidak akan ada keluarga, jika tidak ada keluarga tidak akan masyarakat. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya.

Referensi:
-Buku Sosiologi untuk SMA kelas 3
-www.wikipedia.com
-http://rizky-yannuar.blogspot.com/2012/10/pertumbuhan-individu-fungsi-keluarga_22.html
-http://www.abyfarhan.com/2011/12/pengertian-individu-keluarga-dan.html
-https://faisaladamsyah.wordpress.com/2013/10/28/individu-keluarga-dan-masyarakat/

Selasa, 06 Desember 2016

MASYARAKAT DAN TEKNOLOGI

Sub tema : Teknologi dan masyarakat
                Nuklir bagi sebagian masyarakat awam adalah sesuatu yang mematikan dan berbahaya, menolak teknologi tersebut adalah wajib hukumnya apabila ada sekelompok orang yang menggunakan teknologi nuklir. Ya paradigma masyarakat awam akan teknologi nuklir memang tidak bisa dilepaskan dari penggunaannya yang saat masa-masa kelam kerap kali digunakan sebagai senjata pemusnah massal. Belum lagi masalah zat radioaktif yang membahayakan makhluk hidup yang berada disekitarnya apabila terpapar oleh zat terebut. Maka tak salah bila orang awam menganggap teknologi nuklir itu adalah teknologi yang berbahaya dan menakutkan.
                Padahal pada saat ini penggunaan teknologi nuklir bukan lagi sebagai pembawa masalah, tetapi pembawa penawaran pemecahan masalah yang menarik. Yaitu sebagai energi alternatif sebagai pengganti energi fosil yang kian hari kian menipis. Walau sebenarnya energi nuklir juga merupakan energi fosil, namun energi nuklir ini memiliki tingkat efisiensi tertinggi di bidang energi. Bahkan dari penggunaan energi alternatif lain, bahkan dari energi alternatif terbarukan seperti energi angin, surya, air, dll.
                Apa itu energi nuklir? Energi nuklir sendiri berasal dari uranium yang dipanaskan agar dapat melepas energinya. Penggunaan uranium agar dapat digunakan sebagai energi  adalah dengan cara melepaskan elektron-elektron yang terkandung didalamnya. Elektron – elektron yang terlepas didalam uranium ini diatur sedemikian rupa agar dapat mendapatkan energi yang dibutuhkan dan maksimal. Perubahan energi ini dilakukan didalam reaktor nuklir dan diatur sedemikian rupa pula agar perubahan energi ini teratur dan dapat dikendalikan. Tentu hal ini sangat berbeda dengan bom nuklir yang selama ini dikenal dikalangan orang awam. Pada bom nuklir perubahan energi yang terjadi sengaja dibuat agar tidak beraturan dan mematikan. Hal ini lah yang membedakan antar penggunaan energi nuklir untuk keperluan penambahan energi yang bermanfaat, dengan penggunaan energi nuklir untuk dijadikan bom nuklir yang tidak bermanfaat. Secara garis besar ini lah apa yang disebut sebagai energi nuklir.
                Penggunaan energi nuklir ini secara luas digunakan sebagai pembangkit listrik, dimana energi nuklir yang ada digunakan untuk menggerakan turbin listrik, sehingga turbin listrik tersbut dapat menghasilkan energi listrik. Dengan kegunaannya sebagai pembangkit energi listrik tentu energi ini sangat lah bermanfaat. Dalam kegunaannya untuk membangkit kan energi listrik sudah dijelaskan bahwa dibutuhkan uranium sebagai bahan bakar utamanya. Namun seperti yang sudah dijelaskan pula bahwa energi nuklir termasuk pada energi listrik yang tingkat efisiensinya tinggi. Karena hanya dengan menggunakan sedikit uranium, energi yang dapat dihasilkan dapat berjuta-juta kali lipat. Tentu ini lah mengapa energi nuklir bisa dikatakan sebagai energi fosil alternatif. Berbeda dengan penggunaan energi air yang membutuhkan debit air yang tinggi pula agar dapat menghasilkan energi listrik yang besar,lalu penggunaan energi angina yang dimana angina tersebut harus cukup kuat dan konstan untuk dapat memutar turbin listrik yang besar pula.
                Maka jelas lah bahwa teknologi nuklir dapat membawa dan menawarkan solusi yang cukup baik untuk menangani permasalahan energi yang saat ini banyak terjadi di berbagai negara, termasuk negara Indonesia.
                Namun tak dapat dipungkiri bahwa teknologi nuklir adalah teknologi tingkat tinggi. Yang artinya dibutuhkan pakar dan ahli yang tidak sedikit apabila ingin memanfaatkan energi nuklir ini. Karena penggunaan energi nuklir ini tidak boleh terjadi kesalahan sedikit pun, baik dari bangunan infrastruktur yang agar reaktor nuklir yang tersimpan didalamnya dapat terjaga dengan baik dan tidak menimbulkan masalah apa bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Lalu dari segi teknologi reactor nuklir itu sendiri juga harus sangat mendukung, agar uranium yang digunakan sebagai bahan bakar utama dari energi ini dapat diubah menjadi energi yang dibutuhkan dengan secara maksimal.

                 Memang resiko yang ada dari penggunaan energi ini tidak bisa dianggap main-main, namun apabila tidak mengambil resiko yang ada, maka apa yang akan kita ubah? Apakah tetap pada kebiasaan lama dan menunggu waktu dimana krisis energi menjadi permasalahan yang semakin rumit, atau mengambil resiko yang ada dan terjadi perubahan dalam bidang energi sehingga krisis energi dapat terhindarkan?

PENTINGNYA BELA NEGARA DALAM MELINDUNGI BANGSA DAN NEGARA DARI PENGARUH ASING

Sub tema : warga negara dan negara
                Bela negara, pasti banyak orang akan langsung berpikir untuk angkat senjata dan bertempur mengorbankan jiwa dan raga di medan pertempuran. Apakah itu salah? Tentu tidak, apabila negara dalam keadaan darurat akibat diserang secara militer dari negara lain. Namun, apabila negara dalam keadaan damai, tenang, tak ada keributan, apakah bela negara yang dilakukan sama dengan negara yang sedang berperang? Tentu tidak.
                Dalam era globalisasi yang berlangsung dengan sangat cepat ini tentu kebebasan dan keterbukaan informasi dapat diakses dengan sangat cepat dewasa ini. Tak ada lagi batas bagi seseorang untuk mengetahui hal apa yang sedang terjadi pada suatu negara lain yang jaraknya ribuan kilometer dari dia berpijak. Waktu pun bukan penghalang lagi bagi mereka, semua dapat diakses dengan sangat cepat. Berbagai informasi dapat kita dapatkan dalam waktu yang sangat singkat, baik informasi positif maupun negatif dari negara lain dapat dengan mudah dilihat dan dikonsumsi oleh masyarakat.
                Permasalahnnya adalah pada dewasa ini gelombang globalisasi berlangsung terlalu cepat. Banyak orang awam yang tidak mengerti apa-apa terprovokasi oleh informasi berita yang belum tentu benar pemberitaannya. Belum lagi gaya hidup orang luar yang juga mudah ditiru oleh orang awam, dengan mudahnya meniru gaya hidup mereka, hingga lupa dengan kondisi dirinya sendiri dan melupakan negaranya. Mengapa negara? Karena kebudayaan yang berasal dari alam negeri terus terlupakan dan tergantikan oleh budaya orang asing yang masuk ke negara kita, negara Indonesia. Apakah hanya soal kebudayaan yang tergerus? Tidak, moral mereka pun ikut tergerus karena tidak adanya pemahaman yang kuat untuk membela negara. Mereka seakan akan ingin bebas dari segala hal, dan tidak peduli dengan kondisi negaranya. Akhirnya negara menjadi kehilangan jati dirinya. Jati dirinya mulai tergantikan karena pengaruh-pengaruh negara asing yang masuk kedalam negara ini. Apa akibatnya?? Seperti yang dibilang tadi, tidak ada yang membela negaranya. Dengan tidak ada yang membela suatu negara maka negara itu akan mudah dikendalikan oleh asing. Dengan dikendalikan oleh pihak asing, apa bedanya kondisi negara kita saat ini dan saat penjajahan Belanda dulu? 
                Inilah yang disebut proxy war. Negara asing menyerang suatu negara secara tidak langsung. Negara asing menyerang suatu negara dengan merubah pemikiran warga negaranya secara perlahan dan pasti. Ini tentu sangat berbahaya bagi kedaulatan negara, negara menjadi tidak bebas dalam melaksanakan aktifitas kenegaraannya karena terkendala pengaruh dari negara asing yang sangat kuat.
                Maka dari itu apa yang harus kita perbuat? Terutama oleh generasi muda agar tidak terpengaruh oleh proxy war yang sedang gencar dilakukan oleh negara asing? Sebagai generasi muda yang masih perduli dengan nasib negaranya, generasi muda harus lah berjuang sesuiai dengan bidangnya dan menjadi yang terbaik didalamnya dan tetap memikirkan kondisi bangsa. Apa maksudnya? maksudnya adalah dengan menjadi yang terbaik di bidangnya generasi muda tersebut dan tetap memiliki rasa cinta negara ang sangat besar, generasi muda tersebut menjadi kuat pemahamannya dan tidak mudah terpengaruh oleh hasutan negara asing.
                Contohnya adalah bila seorang generasi muda berkecimpung dalam dunia teknik, maka jadilah ahli dibidangnya. Dengan menjadi ahli dibidangnya negara kita tidak perlu mendatangkan ahli teknik dari luar negeri, dan dengan adanya ahli teknik dalam negeri negara kita menjadi mandiri dan tidak bergantung pada negara asing. Karena jika ada pembangunan infrastruktur, maka negara tidak perlu mendatangkan negara asing yang berpotensi untuk menghasut suatu kelompok untuk tidak bekerja/berkarya untuk negeri. Terlebih bahaya jika negara yang dihasut, ahli teknik lokal menjadi tidak diperhatikan karena negara terhasut oleh oleh negara asing, yang berujung pada tidak diberikannya kesempatan pada ahli lokal untuk berkarya pada negaranya sendiri. Banyak lagi contoh-contohnya selain ini.

                Namun, secara garis besar bela negara yang harus dilakukan oleh generasi muda adalah menjadi ahli pada bisang yang ditekuninya. Selain itu generasi muda harus menjadi orang cerdas dan pintar, tidak boleh menjadi bodoh di negaranya sendiri. Generasi muda harus cerdas diberbagai bidang, bukannya hanya pada bidang yang ditekuninya saja. Maka dari itu bela negara sangat lah penting untuk negara kita terlebih dilakukan oleh para generasi mudanya. Agar negara kita dapat lepas dari pengaruh asing dan dapat menjalankan tujuannya dengan baik dan merata.

BERTEMAN BERDASARKAN KESAMAAN FREKUENSI

Sub tema: pemuda dan sosialisasi
                Setiap manusia pasti membutuhkan komunikasi dan bersosial, karena memang pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial. Karena dengan berkomunikasi dan bersosial setiap manusia dapat saling bertukar pikiran dan mengutarakan apa yang ada didalam hati mereka. Tentu ini sangat bermanfaat bagi manusia. Karena dengan adanya pertukaran pikiran dan penyampaian aspirasi yang ada pada diri manusia, manusia menjadi tidak mudah stress. Stress yang disebabkan akibat tertumpuknya pikiran-pikiran yang ada pada diri seseorang menjadi penyebab utama dari masalah ini. Terlebih jika penumpukan pikiran-pikiran tersebut berlangsung cukup lama, dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia. Dan tentu hal tersebut sangat berbahaya karena hanya dengan penumpukan pikiran seseorang dapat terkena penyakit. Bahkan tak jarang penyakit yang menjangkit seseorang akibat stress yang mereka alami berakibat pada timbulnya penyakit-penyakit yang sangat berbahaya. Seperti stroke, penunuran daya tahan tubuh yang terus menerus, flu yang berkepanjangan, dll. Sebab itulah manusia yang memiliki kemampuan sosial yang baik menjadi tidak mudah stress.
                Namun, didunia ini setiap orang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan antar individu ini bermacam-macam, perbedaan sifat, kemampuan, pemikira, wajah, dll. Tapi ada satu persamaan yang ada pada setiap manusia yaitu, frekuensi. Frekuensi yang dimaksud adalah persamaan minat dan pemikiran. Persamaan ini membuat seseorang menjadi sangat dekat secara pertemanan. Dan biasanya dua atau lebih individu yang memiliki kesamaan frekuensi ini menjadi suatu komunitas/perkumpulan yang memiliki tujuan yang sama. Dengan begitu timbulah persahabatan antara mereka.
                Kembali lagi ke permasalahan awal, ada manusia yang mudah bersosial sehingga manusia tersebut cenderung memiliki banyak teman. Namun ada juga manusia yang bersosial ala kadarnya. Artinya mereka lebih memilih menyendiri dari pada bersosial keluar. Namun mereka ini bukannya antisosial. Mereka tetap bersosial hanya saja tempat mereka bersosial hanya berdasarkan persamaan pemikiran yang mereka punya saja. Hal ini menyebabkan mereka hanya memiliki beberapa teman dekat saja. Mereka mungkin kurang aktif dalam sosial mereka, namun sebenarnya apabila sudah mengenal lebih dekat orang tersebut, taka da yang berbeda dengan mereka yang mempunyai kemampuan untuk bersosial dengan baik. Mereka yang seperti ini biasanya disebut introvert. Dan mereka yang mudah untuk bersosial dan mengekspresikan tanpa ragu apa yang mereka pikirkan disebut ekstrovert.
                Mungkin sudah banyak media-media lain yang membahas bagaimana si introvert itu bergaul dan bagaimana si ekstrovert bergaul. Saya tidak akan membahasnya, karena memang bukan bidang saya untuk membahas lebih jauh antara  dua individu yang berbeda itu, terutama dari aspek psikologis.
                Kembali ke pokok permasalahan, berteman berdasarkan kesamaan frekuensi. Pada dasarnya pertemanan ini tidak bergantung apakah dia seorang introvert/ekstrovert. Biasanya jika sudah satu frekuensi dua individu tersebut akan tetap mudah bersosialisasi. Ciri dari kesamaan ini biasanya adalah terbentuknya satu komunitas. Namun bukan komunitas yang biasanya kita kenal karena memiliki satu tujuan. Dalam tingkat yang lebih rendah dan tidak sampai membentuk satu komunitas, kesamaan ini biasanya menghasilkan satu ikatan persahabatan. Mereka yang memiliki kesamaan frekuensi ini cenderung untuk melakukan berbagai hal secara bersama-sama.
                Terbentuknya kesamaan frekuensi ini bisa disebabkan karena berbagai hal. Mulai dari persamaan nasib, persamaan pemikiran, persamaan pengalaman, latar belakang, dll. Karena persamaan itu lah mengapa mereka mempunyai kesamaan frekuensi.
                Dengan berteman berdasarkan kesamaan frekuensi ini, apakah akan membawa seseorang ke dalam hal-hal positif atau negatif? jawabannya adalah dinamis.
                Karena pertama,  Sekali lagi dalam kesamaan frekuensi biasanya diisi oleh mereka yang mempunyai kesamaan pemikiran, latar belakang, nasib, perilaku, dll. Tergantung apakah mereka didominasi oleh mereka yang berperilaku positif atau negatif. Apabila perkumpulan tersebut didominasi oleh mereka yang berperilaku positif, maka seseorang yang berada didalam perkumpulan tersebut akan ikut menjadi seseorang yang positif walau sebelumnya individu tersebut merupakan individu yang negatif, dan begitu pun sebaliknya.
                Kedua, sebenarnya hal tersebut dapat dipatahkan apabila individu tersebut memiliki dasar pemahaman yang kuat. Seseorang yang memiliki dasar pemahaman yang kuat baik itu positif maupun negative pasti tidak akan terbawa oleh pengaruh perkumpulan tersebut. Namun, menurut penulis hal ini jarang terjadi. Karena dengan adanya perbedaan dasar yang nyata itu biasanya individu tersebut akan langsung merasa memiliki frekuensi berbeda. Namun tidak menutup kemungkinan jika hal ini bisa terjadi. Karena penulis sendiri pernah melihat langsung proses itu.
                Hal ini tidak berlaku bila membahas soal pertamanan biasa dan tidak mempertimbangkan kesamaan frekuensi yang berujung pada persahabatan. Pada pertemanan biasa baik itu positf maupun negatif dapat tetap bersatu, hanya saja tidak sekuat dengan mereka yang memiliki kesamaan frekuensi.
                Maka dari penulisan ini, penulis mengungkapkan bahwa setiap orang pasti memiliki persamaan frekuensi pertemanan dengan orang lain dan berujung pada persahabatan. Maka jangan pernah menghakimi seseorang karena beranggapan mereka yang tidak terlalu sering berkumpul pada suatu perkumpulan dianggap tidak solid atau yang lainnya. Individu tersebut pasti memiliki alasannya sendiri mengapa mereka berbuat seperti itu. Tujuan hidup seseorang berbeda-beda jangan paksakan kehendak kita pada mereka. Bisa saja individu tersebut belum melihat kesamaan frekuensi yang dimilikinya dengan perkumpulan yang ada itu. Namun, apabila individu tersebut sudah melihat persamaan frekuensi yang dimilikinya dengan perkumpulan yang ada, mereka pasti akan bergabung dengan sendirinya.

Sekian terima kasih J