Kisah
ini dimulai sewaktu saya masuk dihari kedua saat kegiatan MOS smp sedang
berlangsung, kala itu ada seorang siswa dari ruangan saya yg ditukar dengan
seorang siswi dari ruangan lain. Awalnya saya tidak peduli akan kedatangan
perempuan tersebut, atau malah saya benar-benar tidak peduli akan hal itu.
Namun semua itu seakan akan berubah, ketika dia lewat didepan saya sambil
tersenyum manis. Awalnya saya bingung kenapa saya dilihat seperti itu,
mengingat semenjak SD saya tidak pernah ditatap seperti itu oleh seorang
perempuan.Hari haripun berlanjut hingga kegiatan MOS selesai. Hingga pembagian
kelas pun tiba, tak disangka saya satu kelas dengan perempuan tersebut. Hari
haripun berlanjut, saat itu saya duduk di barisan paling depan pojok kiri,
sedangkan dia duduk dibarisan no.4. tak disangka ternyata dia sering
memperhatikan saya dari belakang, saya pun heran dan bertanya tanya “mengapa
dia terus memperhatikanku??apa yang salah dengan diri saya??” awalnya saya malu
malu untuk menatap matanya kembali. Namun akhirnya saya punmemberanikan diri
untuk menatapnya kembali.Ohh yaampun betapa indahnya saat saya menatap kembali
matanya, semenjak itu kami jadi sering curi curi pandang.Akhirnya saya pun
mengetahui nama perempuan tersebut. Ternyata nama perempuan tersebut adalah
lilis. Saya pun senang ketika sudah mengetahui namanya. Tak sampai disitu, saya
dan dirinya juga sering menggunakan surat cinta untuk berdekatan. Saya tahu
surat menyurat adalah cara lama untuk berdekatan, namun saya ga peduli yg
penting bias deketan sama dia hahaha. Selain lewat surat, saya dan dirinya juga
terkadang sering lempar lemparan kertas. Saking seringnya kami pernah ketahuan
melakukan lempar lemparan kertas ini oleh guru IPA., tetapi saya tidak peduli
akan hal itu saya masih melakukan hal yg sama sampai beberapa kali. Sebenarnya
saya ingin sekali untuk mengenalnya lebih dekat.Akhirnya saya pun mencoba untuk
meminta nomor handphonenya, dan ternyata hasilnya memuaskan saya mendapatkan
nomor handphonenya, betapa senangnya saya dulu ketika saya telah mendapatkan
nomor handphonenya. Setelah meninggalkan aksi surat menyurat dan lempar
lemparan kertas, kami beralih ke sms-an. Disini kami menjadi lebih dekat dan
lebih mengetahui pribadi masing masing. Hari demi hari kami lalui bersama
hingga pada saatnya saya memberanikan diri untuk menyatakan “suka” kepadanya.
Tentu sesungguhnya saya ingin berpacaran dengan dia, namun saya teringat akan
janji saya untuk tuidak berpacaran dulu. Hingga suatu ketika entah dia elah
menunggu terlalu lama atau apa dia menyatakan cintanya kepada saya
duluan..tentu saya kaget akan ini dan saya pun berada dalam kebingungan, jika
saya menerimanya maka saya akan berdosa namun dilain sisi saya takut akan
melukai hatinya jika saya menolak cintanya tersebut. Akhirnya saya pun
memutuskan untuk menjawab “tidak” namun tentunya dengan alasan yang baik
sehingga tidak melukainya. Walau saya menolak untuk pacaran, tetapi kami masih
sering berduaan, bagai hubungan teman tetapi lebih atau juga sering dibilang
TTM-an. Perjalanan TTM-an kami terkadang tidak mulus. Pernah suatu ketika kami
sedikit berargumentasi, mungkin saat itu saya yang salah karena salah kirim
sms. Saat itu dia mengirim pesan dengan perkataan “gua benci sama lo!” dan itu
cukup untuk membuat saya patah hati untuk pertama kalinya. Saat saat itu saya
bingung ingin berbuat apa. Lalu saya pun berpikir bagaimana caranya agar dia
mau memaafkan saya. Untungnya kemarahan dia itu tidak lama, dan kami pun
melanjutkan sms-an tersebut. Kami menjalain hubungan ini hampir selama kurang
lebih 9 bulanan. Yang namanya awal pasti akan ada akhirnya juga, begitu pula
dengan hubungan kami. Hubungan kami mulai goyah saat memasukin bulan ke-7.Saat kondisi
handphone saya sedang dalam keadan pulsa habis dan di saat itu juga rumah saya
sedang di renovasi, sehingga saya dan keluarga harus pindah sementara sambil
menunggu renovasi selesai.Dikarenakan lokasi rumah sementara saya dengan
penjual pulsa cukup jauh.Sehingga saya tak dapat mengisi pulsa dengan cepat.Disinilah
masalah mulai muncul ketika ia terus mengirim banyak sms ke saya namun saya
tidak dapat menjawab satu persatu pesan yang dia kirim. Dikarenakan hal itu dia
pun marah kepada saya, saya sudah menjelaskannya bahwa saat itu saya sedang
dalam tidak ada pulsa.Akhirnya kami pun marahan, saat itu emosi saya sedang
memuncak.Akhirnya saya pun mengganti nomor handphone saya.Dan disaat itulah
kami mulai. Tidak sms-an satu sama lain lagi. Namun walau begitu kami masih
sering mencuri curi pandangan walau tak sedekat dulu setiap hari kami sering
sekali menatap mata.Walau kelas 7 sudah berlalu kami masih sering curi curi
pandang.Bahkan saat kami kelas 9 saat menjelang kelulusan disaat dia dan
pacarnya sedang berbicara.Kami masih sering bertatapan mata. Entah mengapa ia
masih melakukan itu. Hingga disaat terakhir saat pengambilan ijazah kami masih
melakukan itu.Namun itulah cinta pertama sulit dilupakan.Kini terkadang kami
masih sering berkontak melalui sosial media, lilis bagaimana kabarmu kini??
Apakah jika kita nanti bertemu kembali kau masih melakukan hal yg sama?? Tapi
aku tidak akan melupakan segala sesuatu yg telah kau berikan kepada ku.
Lilis kau tetap menjadi cinta
pertamaku, dan aku tak akan lupa akan hal itu…..